MATEMATIKA DAN AL-QUR'AN
A. Pengertian Matematika
Secara bahasa (lughawi),
kata “matematika” berasal dari bahasa Yunani yaitu “mathema” atau mungkin juga
“mathematikos” yang artinya hal-hal yang dipelajari. Bagi orang Yunani, matematika
tidak hanya meliputi pengetahuan mengenai angka dan ruang, tetapi juga mengenai
musik dan ilmu falak (astronomi). Nasoetion (1980:12) menyatakan bahwa
matematika berasal dari bahasa Yunani “mathein” atau “manthenein” yang artinya
“mempelajari”. Orang Belanda, menyebut matematika dengan wiskunde, yang artinya
ilmu pasti. Sedangkan orang Arab, menyebut matematika dengan ‘ilmu al hisab,
artinya ilmu berhitung.
Di Indonesia, matematika
disebut dengan ilmu pasti dan ilmu hitung. Sebagian orang Indonesia memberikan
plesetan menyebut matematika dengan “mati-matian” atau “mate’mate’an”, karena
sulitnya mempelajari matematika. Sedangkan secara istilah, sampai saat ini
belum ada definisi yang tepat mengenai matematika. Meskipun sukar untuk
menentukan definisi yang tepat untuk matematika, namun pada dasarnya terdapat
sifat-sifat yang mudah dikenali pada matematika. Ciri khas matematika yang
tidak dimiliki pengetahuan lain adalah (1) merupakan abstraksi dari dunia
nyata, (2) menggunakan bahasa simbol, dan (3) menganut pola pikir deduktif.
B. Pengertian Al-Quran
Ditinjau dari segi bahasa
(Etimologi), Al Qur'an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata
benda (masdar) dari kata kerja qara'a - yaqra'u - qur'anan yang berarti bacaan
atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Konsep pemakaian kata tersebut dapat
dijumpai pada salah satu surah al Qur'an yaitu pada surat al Qiyamah ayat 17 -
18.
Sedangkan dari segi
terminology (istilah Islam), al Qur'an diartikan sebagai kalm Allah swt, yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat, disampaikan dengan jalan
mutawatir dari Allah swt sendiri dengan perantara malaikat jibril dan mambaca
al Qur'an dinilai ibadah kepada Allah swt. Al Qur'an adalah murni wahyu dari
Allah swt, bukan dari hawa nafsu perkataan Nabi Muhammad saw. Al Qur'an memuat
aturan-aturan kehidupan manusia di dunia. Al Qur'an merupakan petunjuk bagi
orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Di dalam al Qur'an terdapat rahmat yang
besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Al Qur'an merupakan petunjuk
yang dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang.
C. Hubungan Matematika
dan Al-Quran
Matematika merupakan
salah satu ilmu di mana di dalamnya terdapat berbagai macam bahasan. Seperti
himpunan, sudut, statistika, dan lainnya. Namun ternyata di dalam Al-Quran juga
membahas hal-hal yang berhubungan dengan matematika. Baik secara tersirat
maupun tersurat. Selain itu terdapat juga perhitungan matematis dalam beberapa
surat dalam Al-Quran. Berikut ini bebrapa contoh hubungan matematika dan
Al-Quran:
1. Angka Nol dan Angka Satu
Dalam bebrapa surat dalam
Al-Quran terdapat ayat yang menandakan tentang ke-Esaan Allah. Di antaranya :
Dalam Q.S Al Hasyr (59)
• ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ
ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻤَﻠِﻚُ ﺍﻟْﻘُﺪُّﻭﺱُ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ ﺍﻟْﻤُﻬَﻴْﻤِﻦُ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰُ ﺍﻟْﺠَﺒَّﺎﺭُ
ﺍﻟْﻤُﺘَﻜَﺒِّﺮُ ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻤَّﺎ ﻳُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain
Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan,
Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala
Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dalam Q.S Thaahaa
(20)
• ﺇِﻧَّﻨِﻲ ﺃَﻧَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ
ﺃَﻧَﺎ ﻓَﺎﻋْﺒُﺪْﻧِﻲ ﻭَﺃَﻗِﻢِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻟِﺬِﻛْﺮِﻱ Sesungguhnya Aku ini adalah
Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah
shalat untuk mengingat Aku. Al Ikhlash ayat 1 • ﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Dalam beberapa ayat tersebut, dapat
dihubungkan dengan makna bilangan biner di matematika. Angka dalam bilangn
biner yaitu 0 dan 1 (nol dan satu). Tentang keesaan Allah seperti tertera pada
kata-kata yang sering di ucapkan kaum muslim yaitu syahadat. Makna La Ilaha
illallah berkaitan dengan angka satu dan nol: La = tidak Illah = yang disembah,
illallah = kecualli Allah tidak ada Tuhan = 0 selain Allah = 1 tidak ada Tuhan
melainkan Allah; 0 = 1 – Allah Allah = 1 (bilangan syahadat atau kode keesaan
Allah)
Angka 1 melambangkan
keber-ada-an, keabadian, ke-Esaan, lambang ke-Tuhanan, sedangkan 0 adalah
lambang ketiadaan, kelemahan, kefana-an,kesementaraan, lambang seorang hamba.
Angka 0 ini menjadi bernilai tinggi manakala dia dekat dengan angka 1, namun
apabila angka 0 ini jauh dengan angka 1 apalagi kalau dia berdiri sendiri maka
dia tidak mempunyai nilai, walaupun kita tulis besar-besar. Paling-paling kita
sebut dengan "big-zero".
2. Angka 19
Angka 19 bukanlah sebagai
angka biasa. Namun angka 19 memiliki banyak keistimewaan dibanding dengan
angka-angka lain. Dalam Q.S Al-Mudatsir Ayat 31: “Dan tidaklah Kami jadikan
bilangan mereka itu (angka 19) melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang
kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang
yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan
orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam
hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: Apakah yang dikehendaki
Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”.( Terj. QS.Almudatsir : 31) Dari
situlah kita bisa melihat bahwasanya angka 19 memang memiliki keistimewaan,
karena Allah pun sampai menyebutkannya dalam firman-Nya.
Tentang keajaiban angka
19 ini, pertama kali diteliti oleh seorang insinyur pertanian Mesir bernama
Rashad Khalifa, dan hasil penemuannya pernah didemonstrasikan di London.
Berikut diantara keistimewaan angka 19 yg ditemukan nya, juga dr beberapa
sumber lain yg mengungkapkannya. 1. Kalimat “ BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM” terdiri
dari 19 huruf. 2. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata :
ISMI-ALLAH-ARRAHMAN-ARRAHIM.. Jumlah dari kata kata tersebut dalam al Quran
ternyata merupakan kelipatan angka 19. ISMI = 19 = 19 x 1 ALLAH = 2.698 = 19 x
142 ARRAHMAN = 57 = 19 x 3 ARRAHIM = 114 = 19 x 6 3. total keseluruhan
surat-surat dalam Quran sebanyak 114 surat. 114 merupakan kelipatan 19 yaitu 19
x 6. 4. Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6
), dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka
surat-surat kecuali surat ke-9 (At Taubah), sedangkan sebuah lagi ditemukan
disurat ke-27 ( an Naml ) ayat : 30. 5. Wahyu pertama Surat ke-96 ( al Alaq)
ayat : 1-5 terdiri dari 19 kata, dan 76 huruf (atau 19 x 4 ) 6. Wahyu terakhir
Surat ke-110 / an Nashr, terdiri dari 19 kata (atau 19 x 1). 7. Bagian
tengah-tengah Quran jatuh pada Surat ke-18 (Al Kahfi) ayat : 19 . 8.
Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematika dikenal sebagai salah satu
‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun
kecuali dengan angka 1 dan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan
bahwa Allah itu Esa, dan sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada
siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri. “ Dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan DIA “ ( Terj. QS. Al Ikhlas : 3) 9. Angka 19 terdiri dari angka 1
dan 9, dimana dalam bilangan pokok, angka 1 merupakan bilangan pertama dan
angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita.
Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah yakni ‘Maha Awal dan Maha Akhir’
. “ DIA lah yang awal dan yang ahir” ( Terj. QS. Al Hadiid : 3) 10. Angka 1
melambangkan sifat-Nya yang ‘Maha Esa’ (surat ke-112 ayat 1). “ Katakanlah, DIA
lah Allah yang satu” ( Terj. QS. Al Ikhlas : 1).Sedangkan angka 9 adalah angka
yg terbesar, dan itu melambangkan sifat Allah yg ke 38, yaitu “ MAHA BESAR” 11.
Dalam kalender Qomariyah 9 berdasarkan perhitungan bulan, tahun kabisat terjadi
tiap 19 tahun sekali. 12. Prof. Dr.Chr.P. Raven dalam atlas anatomi,
mengemukakan bahwa manusia memiliki ruas tulang leher sejumlah 7 ruas dan
tulang belakang sejumlah 12 ruas. Keduanya saling berhubungan dan jumlah
rusuknya, jika dijumlahkan adalah 19. ( 7 + 12)
3. Angka Genap dan Angka Ganjil
Semua angka atau bilangan
baik genap maupun ganjil itu baik. Allah SWT pun bersumpah dengan yang genap
dan yang ganjil (QS. Al Fajr (89) : 1-3). Artinya : 1. demi fajar, 2. dan malam
yang sepuluh, 3. dan yang genap dan yang ganjil. Beberapa hal penting yang
terjadi pada angka ganjil. Beberapa contoh hal yang terjadi pada angka ganjil
diantaranya adalah:
a.
Sholat
witir yang biasa dilakukan tiga rakaat
b.
Tarawih
yang menurut para ulama dilakukan 20 rakaat, ternyata diakhiri dengan witir.
Begitu juga mereka yang melakukan tarawih 8 rakaat, mereka-pun meng-ahirinya
dengan witir.
c.
Ketika
Nabi hijrah ke Madinah, pada bulan puasa, beliau berperang dengan kelompok
orang-orang kafir Makkah. Jumlah pasukan Nabi Saw tidak banyak, hanya 113.
Angka ini sangat menarik, karena jumlahnya gajil.
d.
Peperangan
itu terjadi tepat pada tanggal 17 hari jum’at bulan Ramadhan (tanggal gajil).
Pertempuran itu dimenangkan oleh kaum muslimin dalam tempo tidak terlalu lama.
e.
Malam
Lailatul Qodar yang terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan di
malam ganjil. Pada malam malam tersebut, biasanya penduduk Arab
berbondong-bondong menuju Makkah guna menyambut detik-detik turunnya al-Qur’an
(Lailatul Qodar). Bukan hanya di Arab, disebagian pelosok Negeri, masjid-masjid
penuh dengan jama’ah tarawih, sedangkan tangal genap banyak yang absen, karena
di anggab bukan malam yang sakral.
f.
Jumlah
rakaat sholat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat.
g.
Asmaul
husnah yang berjumlah 99
h.
Aqiqoh
lebih afdhal dilakukan pada hari ke-7 setelah hari kelahiran bayi walapun bila
dilakukan pada hari lainnya diperbolehkan
i.
Allah
SWT juga menciptakan langit dan bumi tujuh lapis.
j.
Allah
juga menjadikan hari ada tujuh dalam sepekan.
k.
Neraka
Jahannam ada tujuh pintu.
4. Simetri (Keseimbangan)
a.
Keseimbangan
bentuk tubuh kita (simetri)
Istilah simetri
diturunkan dari kata bahasa Greek,“symmetria” yang berarti ‘diukur
bersama”/“measured together”. Suatu objek dikatakan simetri bila satu bagian
(satu sisi) darinya adalah sama atau sebagaimana bagian lainnya Simetri di atas
termasuk simetri refleksi (pencerminan), simetri refleksi (pencerminan) adalah
operasi mencerminkan objek pada sebuah garis sebagai bidang cermin.
Allah menciptakan segala
sesuatu berdasarkan keseimbangan, dalam Al-Qur’an Surat Al Infithar : 6 - 8
dijelaskan : 6. Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat
durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. 7. yang telah menciptakan kamu
lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, 8.
dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
Maksud dan kandungan ayat
diatas bahwasanya Allah Swt menciptakan manusia adalah dengan maksud dan tujuan
yang mengandung hikmah. Poin penting adalah tidaklah maksud dan tujuan tersebut
kecuali untuk kesempurnaan makhluk tidaklah bagi kesempurnaan zat-Nya (Allah
Swt). Oleh karenanya, tujuan dari penciptaan, menyampaikan pada semua
makhluk-Nya akan kesempurnaannya, tanpa manfaat bagi-Nya sehingga tidaklah
menjadikan perbuatan-Nya sia-sia.
Dan manusia akan meraih
kesempurnaan dirinya melalui jalan ibadah dan beramal, dan di dalam ibadah dan
amal itu sendiri mengandung sifat kesempurnaan, dan kesempurnaan ini akan
dicapai manusia setelah kematian menjemputnya. Yang merupakan kehidupan yang
terbaik dari sisi jasmani dan rohani. Dengan kata lain, dunia tempat bercocok
tanam dan akhirat tempat memetik hasilnya.
b.
Keseimbangan
ciptaan allah swt (bilangan nol)
Dalam Pernyataan
matematika :
1)
a
– b = 0 a = b a dan b menunjukkan sama, sama diartikan sebagai keseimbangan
ciptaan Allah Swt.
2)
a
+ b = 0 b = - a, menunjukkan invers atau lawan dari a. Diartikan sebagai
ciptaan Allah yang saling berpasangan (berlawanan jenis).
Allah menciptakan segala
sesuatunya berdasarkan keseimbangan. Firman Allah Swt : Artinya : “Hai manusia,
apakah yang Telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang
Maha Pemurah. Yang Telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan
menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang” (QS. Al Infithar : 6-7) Artinya : Yang
Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah
berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (QS. Al Mulk :
3)
Untuk keseimbangan
kelangsungan kehidupan makhluk ciptaan Allah, Allah menciptakan segala
sesuatunya berpasang-pasangan (berlawanan jenis), diantaranya : laki-laki dan
perempuan, daratan dan lautan. Allah berfirman :
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar Ruum : 21)
Seorang peneliti Muslim Dr. Tariq
Al-Suwaidan menemukan data menakjubkan tentang Alquran. Terlihat bahwa ada
keteraturan dari kata yang ada dalam Alquran. Banyak kata yang saling
berlawanan dalam Alquran adalah sama. Menunjukkan bahwa adanya keseimbangan
ciptaan Allah Swt.
Sumber :
http://www.arrahmah.com/read/2011/03/16/11360-keajaiban-matematika-dalam-al-quran.html
https://cahyaimancahayakebenaranislam.wordpress.com/2013/12/09/mukjizat-matematikadalam-al-quran/